This is the head of your page Example HTML page This is the body of your page.



Tuesday, November 28, 2017

Heboh Badai Cempaka Di Jogja



Waspada bagi pengendara sepeda motor atau roda empat yang hendak melintasi atau berkunjung ke yogyakarta karena cuaca saat ini sedang berada dalam kondisi tidak  baik. seperti  dilangsir dari sumber  https://news.detik.com

Yogyakarta - BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini disebabkan oleh munculnya Badai Cempaka di perairan Selatan Jawa.

"Munculnya Badai Cempaka di perairan Selatan Jawa mengakibatkan area belokan angin yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan," jelas Kepala operasional Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Djoko Budiyono kepada detikcom melalui pesan tertulis, Selasa (28/11/2017).

Djoko melanjutkan, aliran masa udara basah dari barat menyebabkan kondisi udara di sekitar Jawa dan DIY menjadi sangat tidak stabil.

"Interaksi kedua fenomena tersebut mengakibatkan beberapa potensi cuaca ekstrem di sekitar wilayah DIY," lanjutnya.

Potensi cuaca ekstrem yang dimaksud antara lain potensi hujan lebat hingga ekstrem di sebagian besar Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Bantul bagian selatan dan sebagian besar Kabupaten Gunungkidul.

Potensi selanjutnya adalah angin kencang dan puting beliung di sebagian besar Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Gunungkidul.

"(Selanjutnya) Potensi gelombang tinggi di perairan
tinggi gelombang di perairan Selatan DIY antara 2,5 – 6,0 meter," ujar Djoko.

Untuk itu, Djoko mengimbau masyarakat DIY untuk mewaspadai potensi bencana di antaranya genangan, banjir, banjir bandang, maupun longsor di kawasan yang berpotensi hujan lebat.

Warga Yogya juga diminta waspada pada puting beliung dan angin kencang khususnya pada siang menjelang malam hari.

"Waspada kejadian kilat petir dan disarankan tidak berlindung di bawah pohon. Waspada terhadap kondisi jalan licin," imbuhnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada warga yang beraktivitas di laut agar menghentikan aktivitasnya.

"(Mengimbau) Menunda aktivitas penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda," kata Djoko.
(sip/sip)
Sumber: https://news.detik.com